ruangklenik.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mempersiapkan penerapan bahan bakar minyak (BBM) B50 yang merupakan campuran 50% biodiesel berbasis minyak sawit pada tahun depan, setelah sukses mengimplementasikan BBM jenis B40 saat ini.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menegaskan bahwa langkah strategis ini merupakan komitmen pemerintah untuk mendorong penggunaan bahan bakar nabati demi keberlanjutan energi nasional.
Rencana Penerapan B50 dan Pembangunan Pabrik Biodiesel
Yuliot Tanjung dalam penjelasannya menyatakan, “Untuk B50 kita evaluasi, untuk implementasi B40 tahun ini, dan juga kita harapkan untuk implementasi tahun depan B50 segera bisa dilaksanakan.” Rencana ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendorong penggunaan bahan bakar nabati.
Selain itu, pemerintah juga fokus pada pembangunan pabrik biodiesel yang direncanakan di Merauke, Papua Selatan. “Jadi, untuk biodiesel, akhirnya kita akan ada percepatan pembangunan, itu khususnya di Merauke, Papua Selatan,” tambah Yuliot.
Pabrik biodiesel di Merauke ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2027. Yuliot menyatakan optimisme mengenai proyek ini, dengan harapan bahwa “tahun 2027 sudah akan berproduksi biodiesel yang ada di Merauke, Papua Selatan.”
Alokasi dan Rencana Implementasi B40
Menuju tahun 2025, pemerintah telah menetapkan alokasi penggunaan BBM B40 sebanyak 15,6 juta kiloliter, dengan rinciannya mencakup 7,55 juta kiloliter untuk keperluan Public Service Obligation (PSO) dan 8,07 juta kiloliter untuk non-PSO.
Regulasi terkait implementasi mandatori B40 tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM No 341.K/EK.01/MEM.E/2024 tentang pemanfaatan Bahan Bakar Nabati jenis biodiesel. Kebijakan ini diharapkan dapat menunjang produksi biodiesel di dalam negeri.
Distribusi biodiesel akan dilakukan oleh 24 Badan Usaha BBN yang bertugas menyalurkan biodiesel, serta berbagai badan usaha BBM yang akan mendistribusikan B40 untuk keperluan PSO maupun non-PSO.
Dampak dan Harapan untuk Sumber Daya Energi Terbarukan
Program ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil sembari mendorong penggunaan energi terbarukan. Inisiatif ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk mempromosikan keberlanjutan di sektor energi nasional.
Percobaan dan uji jalan BBM B40 menunjukkan hasil yang positif dan menjanjikan potensi dari penggunaan biodiesel. Ini sejalan dengan tren global untuk mengadopsi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
Pemerintah terus berfokus pada pengembangan industri biodiesel demi mencapai target energi terbarukan yang lebih ambisius di masa depan, dengan seluruh langkah ini bertujuan untuk mencapai ketahanan energi yang lebih baik di Indonesia.