Program Hilirisasi Kemenyan Nasional Ditawarkan Untuk Tingkatkan Nilai Tambah Ekspor

Program Hilirisasi Kemenyan Nasional Ditawarkan Untuk Tingkatkan Nilai Tambah Ekspor

ruangklenik.com – Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan mempromosikan program hilirisasi kemenyan kepada pemerintah. Program ini berpotensi meningkatkan nilai tambah ekspor kemenyan Indonesia yang saat ini sebagian besar masih berupa bahan baku mentah.

Nilai ekspor kemenyan nasional dilaporkan meningkat 5,3% tahun lalu, mencapai US$ 52,51 juta. Sementara itu, nilai perdagangan global industri pengguna kemenyan mencapai US$ 23 miliar, menunjukkan peluang besar untuk peningkatan nilai tambah melalui hilirisasi.

Potensi Hilirisasi Kemenyan Multinasional

Luhut Binsar Pandjaitan mengusulkan program hilirisasi kemenyan sebagai strategi meningkatkan nilai tambah ekspor Indonesia. Langkah ini diharapkan bisa meningkatkan nilai kemenyan hingga 350 kali lebih tinggi di pasar internasional.

Dalam suatu konferensi internasional, Luhut menyoroti potensi pasar hilirisasi kemenyan yang mencapai US$ 23 miliar. Produksi hilir seperti parfum dan aromaterapi merupakan beberapa contoh produk bernilai tinggi yang bisa dihasilkan melalui proses ini.

Sebanyak 80% bahan baku kemenyan Indonesia saat ini diekspor ke luar negeri, menunjukkan kesempatan besar untuk meningkatkan nilai tambah domestik. Luhut percaya bahwa hilirisasi kemenyan bisa menjadi pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Tantangan Infrastruktur dan Daerah Produksi Kemenyan

Peningkatan infrastruktur konektivitas darat dinilai penting untuk menyukseskan program hilirisasi ini. Luhut menyoroti daerah-daerah penghasil kemenyan seperti Danau Toba yang memerlukan perhatian dalam peningkatan aksesibilitas.

Di Danau Toba terdapat 75.000 pohon kemenyan dengan kapasitas produksi 75 ton minyak kemenyan per tahun. Infrastruktur seperti jalan tol dibutuhkan untuk mendukung kelancaran produksi dan distribusi produk hilirisasi.

Ekspor kemenyan Indonesia sebagian besar ditujukan ke India, mencapai 42,9% dari total ekspor. Pasar penting lainnya adalah Vietnam dan Cina, dengan total ekspor mencapai 43.100 ton kemenyan tahun lalu.

Inisiatif Hilirisasi Pangan oleh Pemerintah

Pemerintah juga menggagas hilirisasi pangan pada sebelas komoditas unggulan. Menteri Pertanian Amran Sulaiman memperkirakan ada potensi investasi sebesar Rp 802,58 triliun dalam program ini.

Tahap awal program berfokus pada tujuh jenis pangan dengan potensi investasi sekitar Rp 460 triliun, termasuk bawang putih, singkong, dan kelapa sawit. Tujuan utama program ini adalah mengurangi impor yang bisa diproduksi lokal dan meningkatkan nilai tambah produk.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *